Entah sudah berapa lama aku duduk di sini..
Kurasakan jari2ku sudah membeku..
Aku mengamat2i gelasku yang terbuat dari sterofoam.. mengangkatnya, meletakkanya kembali..
Aku tak dapat diam sedetik pun..
Tanganku meraih sedotan, menekuk nekuknya beberapa kali...
Sampai berapa lama aku harus menunggu?
Kualihkan pandangan ke tangga2 eskalator yang bergerak naik turun, terus berputar..
mungkin seperti kehidupan manusia.. tapi sekarang aku sudah tidak merasakan naik turunnya kehidupan..
Kapankah engkau akan datang sobat?
-------------------------------------------------------------------------
Sekitar seminggu yang lalu, di tempat yang sama
"Ngg? kamu menunggu siapa?" pertanyaanmu mengagetkan lamunanku
" Aku tidak menunggu siapa siapa.. aku hanya lari dari rumah, dan sekarang aku bingung harus bagaimana"
kulihat nampan di tanganmu. baru 5 jam sejak terakhir makan siang aku sudah lapar, pikirku..
"Ah, kamu lapar ya? "
"Tidak, ngg.. nggak usah repot2" kataku. Nggak enak kalau meminta dari orang yang nggak dikenal
"Tak usah sungkan, kemarilah, makan denganku " katamu.
"Ah.. tidak, terimakasih" aku memalingkan wajah..
"Baiklah, keras kepala juga kamu, nih" kamu menyodorkan sebungkus roti hangat padaku
"tapi.."
"sudah, ambil saja, ok?" katamu meletakkan bungkusan itu diatas mejaku..
Kubuka bungkusan itu. Dari dalamnya terlihat kue cokelat kecil yang hangat namun kecil..
Seperti kebaikanmu yang kecil, tapi bagiku terasa hangat..
Aku menggigitnya.. perlahan..
Rasa manis dan lembut sangat menyenangkanku. Aku jadi kenyang.. dan merasa senang..
Perasaan yang aneh.. sangat menyenangkan..
"Kamu kenyang?"
"Terimakasih" kataku.. malu.. aku menunduk.. aku tidak punya apapun untuk membalasnya..
"Hei, kenapa? sudahlah, tidak usah bingung, harganya hanya 5000 kok (+ pajak sih)"
seakan bisa membaca pikiranku, kamu berkata begitu..
"maaf, aku tak bisa membalas kue ini" kataku perlahan
" Kalau begitu, kamu berteman saja denganku. Aku nyaris bunuh diri karena kesepian"
Akhirnya aku berteman denganmu, Erina..
-----------------------------------------------------------------------------------
3 hari yang lalu, di sini, di meja yang sama
"An, kita bertemu 4 hari yang lalu juga di sini kan? kangennya" katamu, sambil membawa nampan seperti 4 hari yang lalu, dan sebungkus molten cake, bukan untukmu, untukku
"Erina, terimakasih, kalau kamu tidak ada, aku juga bisa2 gantung diri saat itu" kataku..
" ini, molten cake kesukaanmu, ayo makanlah" katanya
Selama ini dia selalu memberiku uang dalam pelarianku, sehingga aku bisa bertahan sampai sekarang
kuambil kue kecil itu. Rasa manis dan lembutnya selalu sama
Kris melintas.. dan sejak saat itulah, setan merobekkan persahabatan kami..
Erina mulai memandangiku .. tajam.. sampai aku balik bertanya padanya
"ngg, kenapa Erina?" tanyaku.
"Perebut"
"a..apanya Er?"
"jangan pura2 nggak tahu ya" katanya menggebrak meja
mata2 memandangi kami
"apa? kenapa? " tanyaku.. aku mulai takut..
molten cake di mulutku mulai terasa pahit..
"Kamu.. cewek kurang ajar" katanya menjambak rambutku " Aku sudah kasih kamu uang, belum puas hah?? dasar tak tahu diri!!" ia memukulkan mukaku ke meja
Orang2 tetap hanya bisa memandang
"Tolong" kataku
"percuma minta tolong pecundang, kamu sudah merebut Kris dariku, kurang ajar" dia terus membentur2kan kepalaku.. hidungku mulai berdarah.. tapi dia sahabatku, masa aku harus memukulnya juga..kumohon sadarlah Er!!aku hanya berbincang2 dengan Kris, itupun karena kami tak sengaja berpapasan
Aku menahan tangannya, berusaha meronta.. namun kemarahannya membuatnya gelap mata
"Kau tahu apa itu dendam?? kau tahu apa itu sakit hatii??
Padahal dia temanku sejak kecil, kau tau apa sih?? kita baru bertemu 4 tahun yang lalu"
Suram.. gelap..
tiba2 ia mengambil pisau di nampan dan..
berakhirlah riwayatku...
------------------------------------------------------------------------
Di sini, dalam kegelapan..
Aku terus menunggumu
Menunggumu sadar.. dan menemuiku
Walaupun food court ini sudah gelap
Walaupun tangga2 eskalator sudah berhenti
Tidak ada yang menyadari kehadiranku..
Di sini, aku menunggu
dengan sebungkus molten cake di hadapanku
Yang sudah dingin dan pahit..
ibarat kekejamanmu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
write comment here if you want :)
I'll accept happily all sugestion and critics