About this blog



This blog is contains (20%) unusual (30%)unimportant social tips ,(20%) unnecessary things ,(10%) poem , and(20%) short story
You are not forced to give any comment or to be folower >.0
If u follow my blog I'll definitely follow you back
I do not claim any pictures that posted in my blog

* molten * yummy * creamy* choco * cake *
Hi, welcome to my blog * enjoy your blog walking *

.

This month special event




2
2 dec "Happy mothers day" and 25 dec "Merry christmas!!"

Kamis, 14 Juli 2011

Akibat pilih-pilih

Not based on true story
not to offend anyone
===========================================================
Sebuah kelas, baik kelas 1 SD sekalipun, tidak akan bisa tercampur 100%..
paling anggota2 kelas akan terpecah2 menjadi beberapa kelompok ...
kamu bisa buktikan sendiri... kalau kamu yakin kelasmu bukan kelas seperti yang kukatakan, aku tidak yakin, dan tidak akan pernah yakin...
***
(jam pelajaran matematika)
"Boleh aku gabung dengan kelompok kalian" tanyaku
"Cari yang lain aja.. kelompok kami sudah penuh"
Sudah kuduga.. kelompok itu anggotanya pasti itu2 saja. Mereka tidak akan pernah membuka diri terhadap anggota lain.
Mereka hanya memedulikan anggota mereka saja.
Misalnya saat awal perkenalan kelas. Mereka ribut sendiri kalau bukan anggota mereka yang maju.
Tapi lain halnya jika anggota kelompok mereka yang maju.. mereka pasti akan diam menyimak dan memberi tanggapan2...
Hah, mereka juga bahkan tidak mau mendengarkan orang yang bukan dari kelompok mereka.. keterlaluan..
Yang paling parah, mereka hanya bersikap baik pada teman2 mereka...
Jaman benar2 sudah menyebalkan...

Roda tidak pernah berhenti berputar
Teman2mu pun tidak akan selalu disampingmu...
dan aku percaya itu..
sampai saat itu tiba...

***

"Waah, catatan matematikaku ketinggalan di kelas " kata Mely. "padahal sudah sore.. aku ambil saja"
ia melangkah ke dalam sekolah, mengambil buku catatannya.
Mely adalah anggota kelompok "sok" itu. Sikapnya benar2 sama dengan yang aku sebutkan di atas, bahkan lebih parah
Saat akan keluar sekolah melintasi lapangan, ia tersandung paku yang cukup besar yang menancap di lapangan.
Kakinya terkilir cukup dalam, dan ia tidak bisa berdiri.
Saat itu aku dan Riana melintas..
hmm, ada orang sialan ini .. pikirku.. apa yang dia lakukan di sini..?
Riana sedang HPan, kami melintasinya tanpa berkata apa2..
"Hei, tolong aku Vic. Kakikku terkilir, aku tak bisa berdiri"
Hah, kalau ada butuh saja kamu baru panggil namaku.
Riana terus berkutat dengan HPnya sambil berdiri di sampingku.. ia tidak tau kalau Mely sialan ini sedang minta tolong pada kita.. entah tidak tau atau pura2 tidak tau.
Terlintas di pikiranku untuk menolong.. tapi aku bukan manusia yang sebaik itu...
dia harus dapat pelajaran.. kataku licik dalam hati..
"Ngapain aku harus nolong kamu?"
"Kita kan sekelas.. kan harus tolong menolong"
aku tertawa... makin keras...
"Tolong menolong? apa katamu? kamu sendiri nggak peduli sama anak2 lain diluar kelompokmu. Hah?"
"Itu karena kalian nggak mau aktif..."
"Salah!" kataku emosi " kami sudah berusaha aktif, aku bahkan kemarin lusa minta jadi kelompokmu..
tapi kamu tetap tidak mengijinkan aku.. kalian orang2 sok mentang2 terkenal di kelas nggak mau berteman dengan orang2 pasif kayak kami yah "
"Oke, aku telepon aja, minta bantuan! aku gak butuh bantuanmu" katanya, mengeluarkan HP.
"Hah, silakan" kataku tersenyum sinis..

"halo? pak Aning? (supir) tolongin dong, aku jatuh nih di sekolah, ada temanku yang gak mau bantuin nih" katanya sambil melotot ke arahku. Ingin kutendang wajah sialannya itu.
"Maaf, non, bapak harus jemput papa kamu yang baru pulang di bandara"
telepon diputus..
"Jangan senyum2 kamu. aku masih punya banyak teman" katanya
"Arif? bisa tolongin aku.."
"sorry nggak bisa, aku lagi jalan sama cewek aku.." telepon diputus
"dasar nggak guna" katanya, menekan nomor lain..
"Rina, tolongin aku dong, aku jatuh di sekolah"
"Jangan manja Mel, aku lagi ada urusan, kututup ya" telepon diputus...

"gimana? udah jera? temanmu nggak selamanya bisa nolong kamu." kataku, tertawa jahat.
Mely panas. Ia mencoba berdiri, tapi terjatuh..
aku tertawa makin keras
"Ri, yuk jalan.. " kataku sambil menarik Riana menjauhi Mely..
"Aku bilangin yah" kataku seraya berbalik "Kami orang2 pasif memang pasif di kelas, tapi kami masih bisa membuka diri dan berteman dengan yang lain. Mereka pasti mau nolong kami. Introspeksi diri dong"
kataku menjauh.. tertawa... dan tertawa terus...

***
Esok paginya ada berita Mely dilarikan kerumah sakit karena terkena tetanus akut.. kurang lebih begitu..
supirnya lupa menjemput, dan tak ada seorangpun yang ingat ia belum pulang karena semua sibuk.
Ia sempat mencoba memanggil satpam, tapi satpam sudah pulang dan mengunci pintu sekolah..

(rumah sakit)
"Maaf, bapak, ibu, tetanus di kaki anak anda karena terkilir paku sudah cukup parah.infeksinya menyebar sampai ke paha. Tak ada cara lain selain mengamputasi kaki kirinya" Kata dokter yang menangani infeksi Mely lewat telepon kepada orang tua Mely
"Cepatlah, berapa biayanya? kami harus berbisnis dengan orang penting sekarang. Akan kami bayar setelah urusan kami di London selesai, terimakasih" telepon diputus..

***
Sejak kakinya diamputasi, Mely tak pernah lagi datang ke sekolah
entah karena minder, atau malas bertemu aku...
mungkin dia shock melihat sisi gelapku
dan ujung2nya aku mendengar berita ia gantung diri di kamarnya karena sudah tak kuat dengan rasa sakit akibat diamputasi...

Ia telah mendapat cukup pelajaran.. ya, cukup..
Aku hanya tertawa... terus tertawa dalam hati...

2 komentar:

  1. kasihan, orang sudah menderita tapi kok ditertawakan. but, asik ceritanya ;-)

    BalasHapus
  2. maaf... memang jahat yah...
    tapi aku sekali2 mau bikin cerita yang "lain"
    di cerita, Mely tuh nyebelin banget.. tapi malas disebutin..

    hehe... makasih sudah comment..

    BalasHapus

write comment here if you want :)
I'll accept happily all sugestion and critics